Minggu, 30 November 2008

Mimpi MI yang hebat Menjadi Kenyataan

img_0189.jpgSudah hampir setahun saya dan teman2 berbagi dengan 15 Madrasah Ibtidaiyah di Kec. Kemang Bogor. Meeka yang dulu begitu lugu, kurang percaya diri, mengeluhkan kurangnya fasilitas, serta kesejahteraan yang rendah seolah menjadi alasan untuk tidak melakukan proses pembelajaran yang hebat. Mengajar yang hebat adalah mimpi di siang bolong sepertinya.

Ketika kegiatan dimulai, diskusi bagaimana merubah paradigma dengan cara yang sangat sederhana, bagaimana menentukan visi dan misi ke depan. Rasanya hal itu hanya 50-50 peluang untuk berhasil. Tantangan mereka dan keluhan mereka hampir selalu datang dan perlu terus dimotivasi walau mereka sudah mau menjelang pensiun. Serasa sok tahu…
Namun setelah berjalan, membuka cakrawala kurikulum dengan kegiatan bedah kurikulum, workshop intensif 7 bidang studi (PKn, Math, B. Indonesia, B.Inggris, IPA, IPS, dan Writing Workshop) terus menerus 2 minggu sekali menjadi santapan akhir pekan mereka.

Malu-malu, penasaran, mendekat, dan aktif bertanya adalah fenomena yang paling menyenangkan. Diakhiri dengan sikap kritis, seolah menyadarkan bahwa lebih dari 90 orang guru sudah bangun dari tidur dan siap untuk berkarya di dunia pendidikan dan maju sejajar dengan guru-guru lainnya. Sekarang, dengan percaya diri mereka berani bersaing dengan guru2 SD yang sudah makan asam garam di dunia pendidikan yang selama ini mereka anggap luar biasa.

Sekejap, statement ini hanya omong kosong belaka terpompa motivasi workshop. Namun pada waktu kunjungan ke sekolah, ternyata mereka mengaplikasikan semua materi workshop kedalam kegiatan kelas. Amazing… ternyata mereka bisa, padahal mayoritas dari mereka hanya lulusan Aliyah atau SMA dan sederajat. Hanya segelintir dari mereka yang PNS, dan hanya segelintir dari mereka yang S-1 dan rajin ikut pelatihan. Kini semuanya sudah nyata di depan mata. Mereka menjelma menjadi yang terbaik di sekolahnya…

Semoga mimpi ini tidak hanya mimpi sekejap, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak memang sangat diperlukan. Semoga pihak terkait mampu melihat walau dengan sebelah mata. Setelah itu, bukalah lebar-lebar bahwa 15 MI di kec. Kemang sudah bukan MI yang biasa.

Terima kasih kami ucapkan kepada LAPIS (Learning Asisstance Program for Islamic School), team Prasasti Imani, dan Mapenda Kab. Bogor. Tak lupa siapapun yang berjasa dan berperan penting, semoga mendapat balasan dari Alloh SWT dengan balasan berlipat ganda. Amin

img_0073.jpg(Berita dari radar bogor: http://radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=NzQ2MA==&click=Mg==
11-03-2008 12:41 WIB
KEMANG - Prasasti imani foundation melakukan terobosan. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan ini menggandeng lembaga asing dari Australia learning assistance program for Islamic school (LAPIS), melakukan pendampingan dan pelatihan bagi guru-guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bogor.Tahap awal, kedua LSM itu telah membinaan 90 guru dari 15 MI di wilayah Parung, Kemang dan Bojonggede pada setahun terakhir ini. Sedangkan metode pembelajarannya mengadaptasi dari sekolah-sekolah internasional. ”Selama ini sistem mengajar guru hanya berpatokan pada buku, kita berusaha mengubah hal itu secara konvensional, yakni menggunakan alat bantu atau media apa saja yang berada dilingkungan kita,”ungkap salah seorang pelatih atau trainer, Hartanto Jati.

Selamat Datang

Selamat datang kepada para pengunjung yang terhormat di blog www.prasastiimani.blogspot.com. Semoga kunjungannya dapat bermanfaat dan dapat menghasilkan sesuatu yang baru. Tak lupa kami memohon masukan dan saran yang membangun sehingga kami dapat terus berkarya yang terbaik. Kami sekumpulan anak muda yang haus akan karya dan berbagi untuk sedikit berpartisipasi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Keprihatinan memang harus ditindaklanjuti dengan aksi bukan hanya dengan protes.

Selamat datang pada perubahan